Sentra Pembuat Angklung Malang – Alat Musik Tradisional Angklung satu oktaf (8 nada) terbuat dari Bambu dengan finishing halus dan rapi serta dilapisi dengan cat plitur natural sehingga awet dan aman digunakan untuk media pembelajaran anak usia dini (PAUD) dan taman kanak kanak (TK). Alat musik angklung ini masuk dalam kategori sentra musik dan seni.
Informasi Produk :
- Bahan Bambu dan dilapisi dengan cat plitur natural
- Ukuran kemasan kurang lebih ± 55 x 23 x 16 cm
- Kemasan packing dus
Fungsi dan manfaat :
- Mengenalkan salah satu alat musik tradisional Bangsa Indonesia pada anak. Angklung termasuk alat musik tradisional yang berasal dari dari Sunda Jawa Barat dan harus dilestarikan dengan cara dikenalkan pada anak sejak dini, dengan begitu anak memiliki rasa cinta terhadap budaya bangsa
- Mendorong munculnya minat dan bakat musikalitas anak. Dengan memainkan alat musik ini, anak bisa mengenal bunyi, suara dan nada yang membuat anak terstimulasi untuk belajar musik. Setelah terstimulasi, anak akan peka terhadap suara dan musik maka bakat serta talenta mulai terlihat.
- Meningkatkan kemampuan motorik anak. Permainan alat musik ini dimainkan dengan menggunakan fisik dan kemampuan berpikir untuk mengetuk alat musik menggunakan tangan.
- Melatih konsentrasi dan daya ingat anak. Alat musik angklung membutuhkan tingkat konsentrasi yang cukup tinggi serta daya ingat pada nada untuk memainkan/menciptakan bunyi yang indah.
Cara Main :
- Menyiapkan alat musik angklung
- Anak memperhatikan bagian-bagian dari alat musik tradisional angklung
- Menyiapkan lagu atau irama untuk memainkan alat musik
- Memainkan alat musik dengan cara menggoyangkan bilah angklung sesuai lagu atau irama yang sudah disiapkan. Angklung ini hanya terdiri dari satu oktaf (8 nada) sehingga memang ditunjukkan untuk sarana permainan anak dalam mengenal kebudayaan
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan datang langsung ke tempat kantor / workshop kami. Yaitu Wisma Tropodo. Jl. Yos Sudarso BS No 10 Waru Sidoarjo dan nomor telepon kami: 082223332919 Mochammad Rofiuddin.